CAST:
1. Park Jung Soo a.k.a Leeteuk
2. Kim Taeyeon a.k.a Taeyeon
3. Ok Taecyeon a.k.a Taecyeon
4. Lee hyuk Jae a.k.a Eunhyuk
5. IU a.k.a Kim Hye Jin
6. Choi Sooyoung a.k.a Sooyoung
PART 2
Eunhyuk POV
“Hyung! Hye Jin menghilang” Ucapku akhirnya masih dengan mencoba mengatur nafasku.
“Apa kau bilang?” Tanya Leeteuk Hyung padaku. Aku hanya diam dengan nafas yang mulai teratur. Aku tak perlu menjelaskan lagi. Aku tahu Hyung sudah mengerti maksudku, ia hanya terkejut.
“Kau yakin? Maksudku, bagaimana mungkin dia bisa menghilang?” Tanyanya lagi.
“Hyung, bukankah pagi tadi aku mengatakan bahwa aku akan menemuinya?... Aku pergi ke apartemennya. Namun, saat aku kesana, tak ada yang membukakan pintu untukku.aku mencoba menghubunginya,, namun ia tak menjawab. Aku terus mencoba menghubunginya... Hingga akhirnya, Hye Jin menjawab panggilanku” Aku berhenti sejenak untuk mengambil nafas.
“Lalu?” Ucap Leeteuk Hyung cepat. Aku tahu dia sama paniknya denganku. Bagaimanapun juga, Hyung mencintai Hye Jin, sama sepertiku.
FLASHBACK
“Hye Jin! Kau ada dimana? Kenapa kau baru menerima panggilanku?” Tanyaku yang sedang berdiri di depan pintu kamar apartemennya, saat akhirnya Hye Jin mengangkat teleponku.
“Aku?... Kau... Kenapa kau menghubungiku?” Tanyanya pelan.
“Katakan kau ada dimana!.. Aku akan menjemputmu sekarang. Ada yang....”
“Tidak” ucapnya memotong kalimatku. “Aku... tidak akan memberitahumu dimana aku sekarang... Aku sedang tak ingin bertemu siapa pun untuk saat ini” Lanjutnya.
“Apa maksudmu? Dengar, apa yang terjadi semalam...”
“Kejadian semalam....” Potongnya lagi “Kumohon, bisa kau lupakan kejadian semalam? Lupakan... kejadian saat aku menyatakan perasaanku padamu... Anggap saja, itu tak pernah terjadi.. dan aku akan menganggap tidak pernah menyatakan apa pun padamu.”
“Apa?” Tanyaku mulai tak mengerti dengan jalan pikirannya. “Hye Jin, kumohon katakan ada dimana kau sekarang ?”
“Lalu apa?” Tanyanya cepat, kurasa suaranya mulai terdengar parau... Tunggu, dia menangis?
“Eunhyuk, aku benar-benar butuh sendirian untuk saat ini.. kumohon, jangan menghubungiku untuk sementara ini.” Lanjut Hye Jin. Sambungan telepon mati begitu saja saat aku ingin menjelaskan semua padanya. Aku mencoba menghubunginya lagi, namun sesuai dugaanku, usahaku tersebut sia-sia karena Hye Jin mematikan teleponnya.
Segera kulangkahkan kakiku menuju Han River. Biasanya, disinilah Hye Jin akan menghabiskan waktunya. Entah hanya sekedar memandangi keindahan sekitar atau menangis jika ia memiliki masalah yang cukup rumit. Namun, aku tidak menemukan Hye Jin disana. Aku mencoba mencarinya lagi, mungkin saja tadi aku tak mencarinya dengan benar. Mungkin saja Hye Jin luput dari pandanganku. Kemudian aku mencarinya lagi, lagi, lagi, lagi, lagi dan lagi. Aku tak tahu sudah berapa kali aku mengulang pencarianku di Han River, namun Hye Jin tetap tidak kutemukan.
Sekarang kucoba melangkahkan kakiku ke arah taman yang biasa kami datangi bertiga. Aku setengah berlari saat menuju kesana. Ah,, tidak, Aku berlari sangat cepat sebenarnya, aku benar-benar berharap Hye Jin berada disana. Nafasku tersengal saat aku berhenti tepat di depan taman tersebut. Aku mencoba mengambil nafas dan mengaturnya sebentar kemudian mulai masuk kedalam taman dan mencarinya. Sebenarnya, dari luar taman pun aku bisa melihat bahwa Hye Jin tidak ada disana. Tapi aku harus memastikannya, sehingga aku harus masuk untuk mencarinya. Kuhabiskan waktu cukup lama untuk mencarinya berulang kali di setiap sudut taman, tapi Hye Jin tidak ada dimanapun.
Bagaimana bisa dia tidak ada di dua tempat yang biasa ia datangi saat ia sedang sedih? Otakku kupaksa untuk berpikir, tempat mana lagi yang mungkin jadi tujuan Hye Jin? Apa Hye Jin kembali ke rumah orang tuanya? Tapi kurasa tidak mungkin, orang tua Hye Jin belum memaafkannya, Hye Jin tak mungkin kembali ke orang tuanya,, lalau kemana dia pergi? Arrrgghhh!!! Aku benar-benar frustasi!! Kupaksa otakku untuk berpikir lebih keras.. kemana dia?... Ah! Benar juga, Sooyoung! Mungkin saja Hye Jin sedang berada dirumah Sooyoung. Beruntungnya aku, pesta ulang tahun Sooyoung kemarin diadakan di rumahnya, sehingga aku tahu kemana harus mencari Sooyoung.
“Hye Jin?” Tanyanya Sooyoung padaku. Aku mengangguk cepat.
“Benar, Hye Jin! Apa dia ada disini?” Tanyaku lagi padanya.
“Tidak.. Dia sekarang sudah tidak ada disini” Jawabnya. Astaga! Dia bahkan tidak ada di tempat sahabat baiknya, lalu kemana aku harus mencarinya? Aku butuh mengatakan dan menjelaskan semua padanya. Dia berhak tahu dan dia harus tahu bahwa aku sangat mencintainya! Aku menunudukkan kepalaku dan berniat untuk pergi dari rumah Sooyoung. Namun aku menyadari kalimat Sooyoung, dan kemudian kupandang Sooyoung tajam.
“Dia sekarang sudah tidak ada disini katamu? Apa itu berarti tadi dia kemari?” Tanyaku padanya. Sooyoung menganggukan kepalanya.
“Untunglah kau menyadarinya. Hye Jin bilang, jika kau tak menyadari kalimatku, maka aku harus membiarkanmu pergi begitu saja. Tapi syukurlah kau menyadarinya” Ucapnya.
“Jadi, dia tadi datang kemari.. Apa Hye Jin punya pesan yang ingin disampaikan padaku?” Tanyaku penasaran. kemudian Sooyoung mengulurkan tangannya dan memberiku sebuah amplop berwarna putih.
“Apa ini untukku?” Tanyaku lagi. Sooyoung mengangguk pasti.
“Dia menitipkan ini untukmu... Kukira,, kau tidak akan datang kemari. kukira,, kau tidak akan mencarinya” Balasnya.
“Apa kau gila? Dari tadi aku kehabisan tenaga hanya untuk mencarinya.” Jawabku dan kemudian mengambil amplop tersebut dari tangan Sooyoung.Kubuka amplop itu perlahan,, Takut jika bagian suratnya ikut tersobek. Kuambil surat di dalamnya dan mulai kubaca.
End of FLASHBACK
Author POV
“Apa isi suratnya?” Tanya Leetuk tak sabar ingin mengetahuinya setelah ia berhasil meminta izin pemilik tokonya untuk minta waktu istirahat. Mereka berdua pergi ke gedung belakang tempat kerja Leeteuk. Eunhyuk merogoh saku kemeja merahnya dan mengeluarkan sebuah kertas kemudian menyerahkannya pada Leeteuk.
“Kau bacalah sendiri” Jelas Eunhyuk. Leeteuk kemudian mengambil surat itu dari tangan Eunhyuk dan memulai membaca.
Eunhyuk..
Apa kau berhasil mendapatkan surat ini? Jika surat ini sudah ada ditanganmu, apa itu artinya kau mencariku? Aku jadi ingin tahu bagaimana kau bisa teringat tentang Sooyoung, sehingga kau datang menemuinya untuk mencariku. Tapi, seperti yang kau tahu, aku sekarang sudah tidak ada disana. Aku bukan ingin menghindarimu... aku hanya butuh waktu untuk menenangkan pikiranku sebentar, dan tentu saja dengan melakukan hal-hal yang kubenci. Seperti, aku harus menjauhimu. Aku harus menjaga jarak darimu. Aku harus menghilangkan perasaanku padamu. Aku harus mencoba untuk terbiasa tidak berada di sisimu. aku harus belajar untuk tidak bergantung padamu. Aku harus bisa melakukan segalanya tanpa teringat tentangmu... Itu kenapa aku mencoba berada di lingkungan baru agar bayanganmu tidak selalu melekat di kepalaku.
Maaf...
Maafkan aku karena menyukaimu, walaupun aku tidak pernah menyesalinya. Maafkan aku karena menyatakan perasaanku padamu, walaupun aku tidak akan menyesalinya. Kau tidak perlu merasa kasihan kepadaku. Aku baik-baik saja. Setidaknya, aku tidak akan melakukan percobaan bunuh diri hanya karena patah hati. Ini memang sakit,, sakit sekali... Tapi, aku tahu aku akan bertahan. hanya saja, tidak untuk sekarang. Sekarang ini, pertahananku sedang sangat rapuh, benar-benar rapuh, sehingga aku perlu menatanya kembali.
Apa kau percaya pada cinta pada pandangan pertama?
Kurasa kau tidak akan mempercayainya. Awalnya aku juga tidak, namun saat aku pertama bertemu denganmu di kelas pelajaran ilmu dasar, aku menyadari bahwa cinta pada pandangan pertama itu ternyata benar-benar ada. Aku tidak menyuruhmu untuk mempercayainya, aku hanya mengatakan kebenaran yang terjadi padaku.
Apa kau menyadarinya?
Ada beberapa hal kecil yang kulakukan hanya untuk dirimu. Dan hal-hal tersebut, kulakukan untuk yang pertama kalinya. Seperti yang kulakukan terakhir ini, aku untuk pertama kalinya mengenakan gaun dan make up hanya untuk membuatmu terkesan saat melihatku. Tapi, reaksimu benar-benar diluar dugaanku. Kau tahu? Kukira kau akan memujiku, entah aku terlihat cantik, atau anggun, atau berkelas. Namun kau sama sekali tidak menyebut tiga kata itu.
O iya, sampaikan salamku untuk Leeteuk Oppa. Dia sudah membantuku dalam banyak hal. Dan untukmu, kumohon, jangan mencoba untuk mencariku. Aku pasti kembali,, pasti! Yang perlu kau lakukan sekarang adalah menungguku. Saat aku kembali, akan kubuktikan padamu bahwa aku telah berhasil membangun kekuatanku, dan kita akan kembali seperti kita yang dulu.. . Jika, saat aku kembali kau telah menemukan seseorang yang tepat, aku beri kau janjiku, aku berjanji aku akan selalu mendukungmu jika kau benar-benar mencintai gadis beruntung itu. Jadi, tunggulah aku tanpa mencari tahu keberadaanku.
Kim Hye Jin
Leeteuk melipat surat itu dan menghela nafas panjang. Ia benar-benar tak tahu harus mengatakan apa. Ini keinginan murni dari Hye Jin. Leeteuk tahu perasaan Hye Jin. Karena apa yang dirasakan Hye Jin, juga dirasakan Leeteuk. mereka berdua sama-sama sedang patah hati. walaupun sebenarnya cinta Hye Jin bersambut, tetapi Hye Jin belum mengetahuinya. Namun, Leeteuk juga mengerti perasaan Eunhyuk. Rasa bersalah, menyesal, sedih, bercampur menjadi satu. Leeteuk memilih diam. Ia tak ingin membuat rasa bersalah Eunhyuk lebih besar dari ini.
“Mengagumkan, memukau dan sempurna” Ucap Eunhyuk tiba-tiba. Leeteuk menoleh kearahnya.
“Apa kau bilang?” Tanya Leeteuk tak mengerti dengan ucapan Eunhyuk. Eunhyuk yang sedari tadi menunuduk, balik memandang Leeteuk.
“Mengagumkan, memukau dan sempurna. Itu yang ingin kukatakan padanya saat pertama melihatnya memakai gaun di pesta ulang tahun Sooyoung semalam.” Jelas Eunhyuk. Leeteuk menghela nafas lagi kemudian tersenyum kearah Eunhyuk.
“Ini pelajaran untukmu. Tunggulah sampai Hye Jin kembali. Saat itu, katakan semua yang tidak bisa kau katakan padanya selama ini.” Ucap Leeteuk memberi semangat kepada sahabatnya tersebut.
“Hyung, tapi aku juga mencemaskanmu..” Eunhyuk menahan kalimatnya sebentar. “Kau menyukainya.. tapi aku justru merebutnya darimu,, membuatnya menangis, mengecewakannya, dan sekarang aku bahkan kehilangan dia..” Lanjutnya.
“Kalau begitu jangan kau ulangi lagi saat kau sudah mendapatkannya. Saat Hye Jin sudah berada dipelukanmu, jangan lakukan hal-hal buruk yang telah kau lakukan padanya seperti sekarang... berjanjilah pada dirimu sendiri kau akan menunggunya sampai ia kembali.. dan kau tidak seharusnya selalu merasa bersalah, kau tidak merebut Hye Jin dari siapa pun,, karena... Hye Jin dari awal memang sudah menyukaimu.” Balas Leeteuk.
Hye Jin POV
Kuhapus lagi air mataku yang terjatuh. Astaga! Aku terlalu kekanakkan! Kenapa aku harus pergi dan menangis seperti ini? Namun, aku sungguh tak bisa bertemu dengan Eunhyuk untuk saat ini. Tidak setelah ia menolakku. Ini bukan masalah harga diri. Aku lega sudah menyatakan perasaanku padanya dan aku tidak malu akan hal itu bahkan aku tidak menyesalinya. Hanya saja, aku tak membayangkan akan terasa sangat sakit seperti ini.
Aku terlalu senang saat Leeteuk Oppa berkata bahwa Eunhyuk juga menyukaiku, sampai aku mendatanginya begitu saja untuk menyatakan perasaanku padanya. Aku seharusnya mencari tahu dulu kebenarannya! jika sebelumnya aku tahu bahwa ia hanya menganggapku sebatas teman, mungkin aku bisa mengatasi rasa sakit ini lebih baik dari sekarang. Tapi, kenapa Leeteuk Oppa membohongiku dengan berkata bahwa Eunhyuk menyukaiku? Setahuku, Oppa tidak pernah berbohong.. Ah bukan,, Oppa, tidak bisa berbohong. Lalu, kenapa ia mengatakan hal yang berbalik dengan kenyataan? Aku harus bicara dengannya. Setidaknya, kalau hanya bertemu dengan Oppa, aku mampu mengatasinya... Ah, tidak! kurasa aku memang harus bertemu dengan Leeteuk Oppa. Aku... harus bertemu dengannya.
To be continued--
Maaf kalo nggak terlalu bagus
sama seperti sebelumnya, aku btuh coment nya ya^^
gomawo..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar