CAST:
1. Park Jung Soo a.k.a Leeteuk
2. Kim Taeyeon a.k.a Taeyeon
3. Ok Taecyeon a.k.a Taecyeon
4. Lee hyuk Jae a.k.a Eunhyuk
5. IU a.k.a Kim Hye Jin
6. Choi Sooyoung a.k.a Sooyoung
PART 4
Leeteuk POV
“Eunhyuk... Kau... Sejak kapan berada disini?” Tanyaku. Semoga saja dia tidak melihat Hye Jin.
“Aku baru saja sampai disini. Kenapa Hyung?” Tanyanya. Aku menghela nafas. Untunglah dia tidak melihatnya.
”Tidak apa-apa. Kau sedang apa disini?” Tanyaku lagi.
“Aku hanya mencari udara segar. Tapi kurasa, mau berada dimanapun tetap saja aku mengkhawatirkan Hye Jin... Kau sendiri sedang apa disini Hyung? Ini kan sudah sangat larut.” Jawabnya.
“Aku baru saja mau kembali ke rumah.”
“Ah,, ternyata begitu.. Kalau begitu hati-hati Hyung..”
“Kau...mau kutemani?” Kasihan Eunhyuk. Dia benar-benar kacau. Maafkan aku tidak bisa memberitahumu bahwa aku baru saja bertemu dengannya. Tapi, kau tidak perlu cemas, dia baik-baik saja. Dan, aku juga harus minta maaf pada Hye Jin karena tidak menjelaskan yang sebenarnya tentang perasaanmu padanya, aku ingin kau sendiri yang berusaha untuk mendapatkannya kembali. Karena, jika dengan usahamu sendiri, Hye Jin pasti akan lebih percaya.
“Apa tidak apa-apa?” Tanyanya meyakinkanku.
“Kenapa kau berkata seperti itu.. Ayo!” Ajakku. Aku membawanya ke rumah makan yang baru saja kudatangi dengan Hye Jin. Bukan rumah makan mewah karena ini hanya rumah makan kecil, namun memliki banyak pelanggan, hanya saja sekarang tidak terlalu ramai karena waktu yang sudah sangat larut. Kami berdua duduk di sudut ruangan dan memesan dua minuman hangat.
“Hyung...” Panggil Eunhyuk.
“Ya?” Balasku.
“Aku punya seorang teman wanita,, dia cantik dan memiliki hati yang baik... Kau.. mau kukenalkan padanya?” Tanyanya. Aku tertawa mendengar kalimatnya.
“Tidak perlu. Kau tenang saja... Aku baik-baik saja. Kau... Apa kau masih merasa bersalah padaku?” Eunhyuk mengangguk pelan setelah mendengar pertanyaanku.
“Bodoh! Kan sudah ku bilang kau tidak perlu merasa bersalah... Dari awal Hye Jin sudah menyukaimu.” Jelasku. “Jika kau melakukan ini lagi... Aku benar-benar tidak akan memaafkanmu” Ancamku bercanda.
“Baiklah...” Jawabnya.
“Aku ke toilet sebentar.” Ucapku pada Eunhyuk dan ia hanya mengangguk.
Kulangkahkan kakiku menuju toilet dan kubasuh mukaku. Astaga, dingin sekali. Kuhembuskan nafasku berat. Aku hanya ingin Eunhyuk menyukai Hye Jin tanpa harus terbebani olehku. Jika dia begini terus, aku pun juga jadi tidak tenang. Kuhembuskan nafasku lagi kemudian keluar dari toilet.
Bruk!
“Ah, maaf.. Aku tidak melihatmu.” Ucapku pada seorang wanita yang sepertinya akan berjalan kearah toilet.
“Tidak apa-apa.” Balasnya dengan tersenyum. Kubalas senyumnya kemudian pergi meninggalkannya.
“Tunggu.” Ucap seseorang dan menahanku dengan memegang pundakku. Aku menoleh kearah suara, ternyata wanita itu yang memanggilku.
“Ada apa?” Tanyaku tak mengerti.
“Aku sepertinya tidak merasa asing dengan wajahmu... Apa aku mengenalmu?” Tanyanya padaku. Aku terdiam berusaha mengingat apa aku pernah mengenalnya atau tidak.
“Sepertinya tidak.” Ucapku akhirnya. Aku sama sekali tidak merasa pernah mengenal wanita ini. Kulihat dia memutar bola mata hitamnya, kurasa ia sedang berpikir.
“Ah..!! Aku ingat sekarang” Katanya tiba-tiba. Aku masih diam menunggu kalimat selanjutnya dari dia.
“Bukankah kau orang yang bekerja di tempat persewaan film? Pantas saja aku tidak asing dengan wajahmu, dan wajar saja kau tidak mengenaliku.. Pelangganmu kan bukan hanya aku...” Ucapnya akhirnya. Ah,, ternyata dia pelangganku.
“Iya.. Aku bekerja disana...” Balasku. “Namamu siapa? Pasti setelah ini aku akan mengingatmu.” Lanjutku tersenyum. Ia tertawa sebentar.
“Kim Taeyeon.” Jawabnya singkat juga dengan senyuman.
“Aku Leeteuk.. Baiklah, Taeyeon... Salam kenal..” Ucapku. Dia hanya mengangguk.
“Aku permisi dulu.” Pamitnya. Benar juga... Dia tadi kan sedang menuju ke toilet. Aku hanya mengangguk mengijinkan kemudian aku meninggalkannya dan berjalan menuju mejaku, Eunhyuk masih menungguku disana.
“Lama sekali Hyung. Apa yang kau lakukan didalam?” Tanyanya. Aku hanya tersenyum dan duduk di kursiku. Aku meneguk minumanku, kali ini sampai air di dalam gelas habis tidak bersisa.
“Kenapa kau buru-buru sekali?” Tanya Eunhyuk saat ia melihatku menghabiskan minumanku.
“Aku lelah sekali. Aku ingin pulang...” Ucapku.
“Ah,, Kalau begitu ayo kita pulang..! Aku juga sudah sangat mengantuk. Tapi, tunggu sebentar.. Aku akan menghabiskan minumanku dulu” kemudian Eunhyuk meminum habis minumannya. Aku berdiri dan segera meninggalkan tempat itu, namun, entah kenapa, sebelum aku keluar, aku menyempatkan menoleh kearah toilet wanita. Tepat sekali waktunya, Taeyeon baru saja keluar dari toilet dan ia juga sedang memandangku. Aku tersenyum serta sedikit membungkuk kearahnya dan dia pun membalas. Segera setelah itu, aku kembali pulang bersama Eunhyuk.
Author POV
Setelah melihat Leeteuk pergi, Taeyeon kembali ke tempat duduknya.
“Ayo kita pulang.” Ajak Taeyeon pada temannya.
“Kenapa? aku masih ingin disini..” Balas temannya. Taeyeon menghela nafas berat.
“Taecyeon, aku benar-benar mengantuk..”
“Baiklah.. Baiklah.. Ayo pulang.” Ucap teman Taeyeon yang ternyata bernama Taecyeon itu. Mereka berdua keluar dan berjalan menuju sebuah mobil hitam yang terpakir rapi di sudut jalan. Taeyeon langsung masuk ke dalam mobil karena hawa dingin yang sedang tidak bersahabat malam itu merasuk ke tubuhnya.
“Dingin sekali..” Ucap Taeyeon sambil mengusap kedua lengannya agar tubuhnya merasa sedikit hangat. Taecyeon mulai menjalankan mobilnya.
“Tenang saja.. Sebentar lagi kita akan sampai di rumah.. Kau bisa beristirahat dan menghangatkan tubuhmu..” Balas Taecyeon santai dan Taeyeon hanya mencibir mendengar kalimat yang diucapkan Taecyeon.
“Apa kau benar-benar harus pergi keluar kota besok?” Tanya Taeyeon.
“Kenapa? Kau takut kau akan merindukanku?” Canda Taecyeon. Tapi Taeyeon sama sekali tidak tertawa, ia mengambil nafas panjang kemudian menghembuskannya.
“Kapan kau akan kembali?” Tanya Taeyeon lagi.
“Aku belum tahu. Itu tergantung bosku.. Tapi, sepertinya sekitar tiga minggu..”
“Lama sekali..! Apa yang kulakukan jika kau tidak ada selama liburan ini? Kenapa bosmu membawamu justru saat aku libur kuliah.. menyedihkan sekali liburanku..”
“Mau bagaimana lagi.. Itu sudah tugasku sebagai bawahan.” Ucap Taecyeon.
“Yang salah itu sebenarnya bukan bosmu.. tapi, kau..!”
“Aku yang salah? Bagaimana bisa?”
“Kenapa kau harus langsung bekerja setelah lulus dari sekolah.. Seharusnya kau menjadi mahasiswa, sama sepertiku..” Protes Taeyeon. Taecyeon tertawa mendengarnya.
“Sudahlah.. Aku hanya akan pergi selama tiga minggu, bukan untuk selamanya. Lagipula, aku masih di kawasan korea juga.. Jika kau mau, kau bisa mengunjungiku” Balas Taecyeon. Taeyeon mengangguk.
“Aku pasti akan sering mengunjungimu..! Teman yang kupunya hanya dirimu, jika kau pergi, aku akan bersama siapa..?” Ucap Taeyeon.
“Baiklah.. Akan kutunggu kunjunganmu.”
Leeteuk POV
Astaga.. Rasanya sangat malas untuk bangun dari tidurku. Mataku silau terkena cahaya matahari yang masuk ke kamarku melewati jendela kamar yang baru saja di buka lebar oleh ibuku.
“Sampai kapan kau akan tidur?” Tanya ibu. “Bukankah kau seharusnya bekerja?” Lanjutnya.
“Aku akan mengambil jam kerja yang sore hari saja, bu. Aku akan ada di rumah pagi ini. Badanku masih terasa sangat lelah.” Jawabku masih dengan posisi berselimut di atas kasur.
“terserah kau saja. Yang penting, jagalah kesehatanmu..” Ucap ibu kemudian pergi dari kamarku. Tepat saat ibu pergi, Hp ku berbunyi. Dan kubaca pesan yang masuk.
‘Oppa, terimakasih untuk yang semalam. Aku akan memegang janjiku padamu. Benar-benar terimakasih..’
Ternyata dari Hye Jin. Aku hanya tersenyum setelah membacanya. Kuputuskan untuk tidak membalas pesannya. Aku memaksa diriku untuk bangun dari kasur dan segera membersihkan badanku. Selesainya, kulangkahkan kakiku menuju ruang makan kemudian aku memakan sarapanku.
“Kau mau kemana? Rapi sekali... Kau bilang, kau sangat lelah..” Tanya ibu yang melihatku sudah rapi.
“Aku berubah pikiran. Aku kerja sekarang saja.” Jawabku sekenanya. Segera kuhabiskan sarapanku dan pergi ke tempat kerja.
Taeyeon POV
“Hati-hati di jalan..” Ucapku pada Taecyeon yang hendak pergi. Dia datang ke rumahku untuk berpamitan pagi ini.
“Iya.. Kau seringlah datang mengunjungiku jika kau kesepian.” Balasnya. Aku hanya mengangguk kemudian tak lama ia pergi, sepertinya ia menuju ke kantornya dulu untuk bertemu bosnya. Aku kembali ke kamarku dan kuhempaskan tubuhku di atas kasur. Kurasa aku akan merindukannya. Benar-benar akan merindukannya. Ah, aku jadi ingat ketika pertama kali aku menyukainya.
Flashback
“Hei,,!” Panggil Taecyeon sambil memukul kepalaku.
“Aisshh.. kenapa memanggilku harus dengan memukul kepalaku.” Protesku dan ku pegang kepalaku yang sama sekali tidak terasa sakit oleh pukulannya. “Ada apa?” Tanyaku.
“Ayo kita pergi jalan-jalan...” Ajaknya. “Karena ujian sekolah hari ini selesai lebih awal, ayo kita jalan-jalan..”Lanjutnya.
“kemana?” Tanyaku. Dia terdiam berpikir sebentar.
“Karaoke?” Tanyanya meminta pendapatku. Aku menggelengkan kepala.
“Tidak mau.. Kita sering sekali pergi berkaraoke. Aku bosan.” Tolakku.
“Apa maksudmu bosan? Bukankah itu hal yang paling kau sukai?” Tanyanya meyakinku. Aku mengangguk.
“Memang, tapi aku bosan... Ayo lakukan hal lain..!”
“Kau ingin melakukan apa?”
“Aku ingin pergi ke pantai. Bagaimana?” Ajakku.
“Oke.” Ucapnya langsung menyetujui ajakanku. Tanpa pulang ke rumah untuk mengganti baju, kami langsung saja menuju pantai mengenakan seragam sekolah. Kami menggunakan kereta untuk menuju kesana dan membutuhkan waktu sekitar 40 menit untuk sampai disana.
“Ah.. segarnya..!” Ucapku setelah kami sampai di pantai sambil merentangkan tanganku merasakan hembusan angin pantainya. Pantai hari ini benar-benar sepi. Tidak ada pengunjung lain, mungkin karena ini sebenarnya masih musim ujian kenaikan kelas, jadi tentu saja jarang ada orang yang kemari untuk berlibur.
“Apa kau hanya akan berdiri disana?” Teriak Taecyeon. Ternyata ia sudah berada didalam air. Lututnya sudah tenggelam oleh air pantai. Tanpa berpikir lagi, aku menyusulnya. Kami benar-benar asyik bermain dan menikmati setiap pemandangannya, airnya, anginnya, semuanya. Kami benar-benar seperti anak kecil. Kami berlari, bermain air hingga baju seragam sangat basah.
“Menyenangkan bukan?” Tanyaku yang sudah duduk di pinggir pantai menikmati pemandangan sunset, benar-benar tak terasa hari sudah mulai gelap. Taecyeon berdiri tak jauh dariku.
“Indah sekali kan?” Tanyanya padaku.
“Apanya?” Tanyaku lagi tanpa melihatnya.
“Matahari terbenam..” Jawabnya. Aku menoleh kearahnya. Deg! Saat itu aku baru menyadarinya. Taecyeon berdiri melihat ke arah matahari yang tenggelam terlihat begitu tampan. Ditambah lagi, cahaya remang indah matahari yang menerangi tubuhnya, membuat dia terlihat begitu gagah. Sejak kapan dia menjadi begitu sangat tampan? Atau, dia memang tampan, tetapi aku tidak menyadarinya? Tiba-tiba saja dia menoleh ke arahku, langsung saja aku mengalihkan pandanganku darinya.
“Ayo kita pulang.. Hari ini sangat menyenangkan.” Ucapnya sambil mengulurkan tangannya untuk membantuku berdiri. Entah kenapa, aku merasa gugup menerima uluran tangannya. Astaga! Apa aku menyukainya? Karena terlalu gugup, aku jadi tidak menghiraukan bantuannya, jadi aku berdiri sendiri tanpa bantuannya. Ia tersenyum menarik tangannya kembali. Kenapa aku begitu berdebar? Apa aku benar-benar menyukainya? Jika iya, aku harus menyembunyikan perasaanku. Aku tak boleh ketahuan meyukainya! Aku tidak mau persahabatanku dengan dia menjadi canggung jika aku mengungkapkannya.
“Kenapa kau diam saja? Ayo pulang..!” Ucapnya membuyarkan lamunanku.
“Eh,, ii..iya.. Ayo kita pulang..”
End of Flashback
Kuhembuskan nafas panjang. Bahkan sampai sekarang pun aku belum mengungkapkannya. Mungkin, tidak akan pernah kuungkapkan. Kecuali jika ia tiba-tiba berkata bahwa ia juga menyukaiku. Tapi, apa iya? Apa iya dia juga menyukaiku? Astaga... Aku berkhayal terlalu jauh! Ah, lebih baik aku jalan-jalan sendiri saja hari ini.
Author POV
Leeteuk sudah mulai bekerja dari pagi tadi, dan sekarang jam kerja Leeteuk hampir selesai karena ini sudah sore hari. Seperti hari kemarin, hari ini pun juga sangat ramai. Hari ini dia sudah menguap berkali-kali. Dia benar-benar sangat mengantuk karena semalam ia pulang sangat larut. Namun, daripada di rumah ia tidak melakukan apa pun, ia lebih memilih pergi bekerja dengan kondisi yang sangat lelah.
Ia melihat ke arlojinya, sudah saatnya ia pulang ke rumah. Ia membereskan barangnya dan membuka pintu untuk keluar dari tempat kerjanya, namun saat ia baru mau keluar, ia bertepatan dengan Taeyeon yang hendak masuk.
“Taeyeon..?” Ucap Leeteuk.
“Oh,, hai...” Balas Taeyeon. “Kau, mau pulang?” Tanyanya. Leeteuk mengangguk.
“Baiklah kalau begitu, hati-hati..” Lanjut Taeyeon. Leeteuk tersenyum dan pergi meninggalkan Taeyeon. Taeyeon masuk ke dalam setelah membalas senyum Leeteuk. Ia mengembalikan dua dari empat film yang di pinjamnya kemaren kepada petugas yang bekerja setelah Leeteuk. Kemudian, ia keluar, berniat untuk pulang.
“Apa kau langsung akan pulang?” Ucap seseorang dari arah belakang Taeyeon setelah ia berjalan tiga langkah dari pintu. Ia menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah sumber suara, yang ternyata berasal dari Leeteuk. Rupanya, Leeteuk menunggunya, berdiri di samping pintu masuk. Taeyeon tersenyum.
“Memang kenapa kalau aku langsung pulang?” Tanya Taeyeon.
“Aku belum makan siang. Kau mau menemaniku?” Ajak Leeteuk. Taeyeon sempat mengerutkan dahinya lalu kemudian mengangguk setuju.
“Baiklah.. Aku juga tidak ada acara apa-apa.” Jawab Taeyeon.
Mereka berdua menuju ke sebuah rumah makan yang tidak jauh dari tempat kerja Leeteuk. Leeteuk memesan makanannya sedangkan Taeyeon hanya memesan minuman.
“Kau masih mahasiswa?” Tanya Leeteuk yang masih menunggu pesanannya datang.
“Iya.. Kenapa?” Balas Taeyeon.
“Berapa umurmu?” Tanya Leeteuk lagi.
“Memangnya kenapa?”
“Tidak ada apa-apa.. Aku hanya merasa sepertinya kau lebih muda dariku..”
“Benarkah? Kukira kita di usia yang sama..”
“Kau tahu kalau aku mahasiswa?” Tanya Leeteuk tak yakin. Tepat setelah itu, pesanan mereka datang. Tayeon segera meneguk minumannya.
“Tentu saja.” Jawab Taeyeon. “Aku bisa langsung tahu hanya dengan melihat wajahmu..” Lanjutnya. Leeteuk tertawa, Taeyeon mengerutkan dahinya.
“Kenapa kau tertawa?” Tanya Taeyeon tak mengerti.
“Kau aneh sekali. Hanya dengan melihat wajah, kau langsung tahu kalau aku ini mahasiswa.. Maksduku, pertama kali kau bertemu denganku kan posisiku sedang bekerja... Biasanya, orang biasa seumuranmu akan berpikir kalau aku lebih tua dari mereka.” Jawab Leeteuk kemudian mulai memakan makanannya.
“Itu karena aku luar biasa.” Balas Taeyeon seadanya. Leeteuk hanya tersenyum mendengarnya.
“Kau benar-benar penuh percaya diri..” Ucap Leeteuk setelah menelan makanannya. Taeyeon menjulurkan lidahnya ke arah Leeteuk karena tersipu mendengar kalimat Leeteuk.
Taecyeon POV
Malam ini benar-benar dingin, segera kukenakan jaket tebalku. Karena pekerjaan untuk hari ini sudah selesai, aku memutuskan untuk keluar dan mencari makan malam. Kulangkahkan kakiku menuju rumah makan kecil di ujung jalan depan rumah yang sekarang kutempati. Bosku tinggal di rumah saudaranya selama dua bulan ini, sedangkan aku disewakan sebuah rumah oleh bosku. Aku benar-benar kelaparan. Dari siang tadi, aku sama sekali belum makan. Bosku memang menawarkan untuk mentraktirku makan malam, tapi aku sedang malas menuju ke rumah sauadara bosku. Jadi, kuputuskan untuk menolaknya.
“Taecyeon..? Apa kau taecyeon?” Tanya seorang wanita di sebelahku saat aku selesai memesan makananku. Wanita itu tersenyum kemudian duduk di depanku dan memesan makanan yang sama denganku. Aku benar-benar tak habis pikir. Apa ini hanya kebetulan? Atau ini memang jodoh? Astaga! Aku bertemu kembali dengan cinta pertamaku.. Ah, tidak..! bahkan, sampai sekarang aku pun masih menyukainya. Dia terlihat sangat cantik, sama seperti dulu... Aku tersenyum ke arahnya.
“Hai.. Sudah lama tidak bertemu.. Aku tidak menyangka kita akan bertemu disini..” Ucapku padanya. “Apa kabarmu, Hye jin?”
To be continued--
jadi,, mohon tetep tinggalin coment ya^^
jeongmal gomawo...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar