CAST:
1. Park Jung Soo a.k.a Leeteuk
2. Kim Taeyeon a.k.a Taeyeon
3. Ok Taecyeon a.k.a Taecyeon
4. Lee hyuk Jae a.k.a Eunhyuk
5. IU a.k.a Kim Hye Jin
6. Choi Sooyoung a.k.a Sooyoung
PART 6
Hye Jin POV
“Ada apa Oppa?” Tanyaku. Aku akhirnya bertemu lagi dengan Leeteuk Oppa, karena sepertinya ada hal yang sangat penting yang ingin disampaikannya padaku secara langsung. Setidaknya, menurutku begitu. Entah kenapa, sekarang aku justru membiarkan Oppa bertamu di tempatku tinggal. Aku menyarankan untuk bertemu di apartemen milik Soo young yang sekarang menjadi tempat tinggalku untuk sementara. Awalnya, Oppa juga terkejut saat aku memberitahu alamat apartemen ini. Tapi, kemudian dia setuju saja dengan keputusanku. Sekarang ini Oppa duduk di sofa biru ruang tengah dan aku duduk di depannya menunggu jawaban. Kulihat dia diam lama seperti ragu untuk menjawab. Namun, aku tidak memaksa Oppa untuk berbicara.
“Oppa, kau mau minum? Akan kubuatkan untukmu..” Ucapku kemudian berdiri agar suasana tidak terlalau canggung.
“Tidak perlu..” Balasnya tegas yang kemudian kuputuskan untuk duduk kembali dan menunggunya bicara.
“Hye Jin.. Kau salah paham soal Eunhyuk..” Ucapnya mulai menjawab pertanyaanku, namun aku tidak paham dengan maksudnya.
Ting..Tong..
Perhatianku pada Oppa dan Kalimat oppa terpotong oleh suara bel pintu. Kami berdua menoleh ke arah pintu bersamaan.
“Sebentar Oppa.. Aku akan membuka pintu sebentar..” Ucapku dan Leeteuk Oppa hanya mengangguk. Aku berjalan menuju pintu depan dan membuka pintu.
“Hai..” Sapa Taecyeon dengan senyumnya tepat saat aku membukakan pintu untuknya.
“Ada apa?” Tanyaku dan membalas senyumannya.
“Apa kau tidak akan membiarkan aku masuk?”
“Uhm.. Sebenarnya,, temanku sedang ada di dalam..”
“Benarkah? Padahal hari ini aku ingin mengajakmu makan siang bersama.. Pekerjaanku selesai lebih cepat, dan aku akan pulang ke Seoul hari ini,, jadi, kupikir aku akan mentraktirmu makan siang dulu sebelum pulang.. Tapi,, kalau kau tidak bisa.. Ya sudah..”
“Maaf ya.. Mungkin lain kali..” Ucapku tak enak padanya. dia hanya tersenyum simpul dan mengangguk.
“Tapi, apa boleh aku meminjam kamar mandi? Aku benar-benar harus ke toilet..” Ujar Taecyeon dan kemudian kubuka pintu lebih lebar mempersilahkan dia masuk. Leeteuk Oppa langsung berdiri dan memberi salam pada Taecyeon saat melihat taecyeon hendak menuju kamar mandi yang kemudian juga di balas salam oleh taecyeon. Tak lama, Taecyeon selesai menggunakan kamar mandi dan sepertinya kulihat dia mengamati Leeteuk Oppa saat keluar dari apartemen. Atau hanya perasaanku saja?
“Siapa?” Tanya Oppa padaku saat Taecyeon keluar dari apartemen dan berpamitan denganku.
“Taecyeon.. Dia teman lama yang sering mengajakku pergi. Yang kemarin aku ceritakan padamu..” Jawabku sekenanya dan aku melihat Oppa memandang ke arah pintu seperti sedang memandang Taecyeon kemudian Oppa mengarahkan bola matanya ke arahku.
“Duduklah.. Aku akan bicara panjang.” Ucapnya dan kuturuti perintahnya. “Aku akan bicara langsung.. Sebenarnya,, Eunhyuk juga menyukaimu.. dia juga memilki perasaan yang sama kepadamu..” Lanjutnya. Apa? Oppa bilang apa? Ah, Sepertinya ada yang aneh dengan telingaku.. Aku mendengar oppa berkata bahwa Eunhyuk juga menyukaiku.. Kurasa aku menjadi gila karena rasa sukaku yang besar pada Eunhyuk sehingga aku bisa salah dengar.
“Apa kau bilang? Bisa kau mengulangnya? Kurasa aku salah mendengarnya..” Balasku.
“Kau tidak salah dengar..”
“Tidak salah? Jadi,, Eunhyuk benar-benar..”
“Ya..” Potong Leeteuk Oppa. “Dia benar-benar menyukaimu..”
“Tapi, kenapa dia tega menolakku saat aku memberanikan diri menyatakan perasaanku?” Tanyaku tak mengerti. Apa yang sebenarnya terjadi?
“Itu karena...” Oppa terdiam sebentar. “Karena aku juga menyukaimu..”. Apa? Oppa menyukaiku? Tapi, bagaimana mungkin?
“Karena aku menyukaimu dan Eunhyuk mengetahuinya.... Itu kenapa dia menolakmu.. Dia,, menghormatiku..” Lanjutnya. Aku masih terdiam. Antara terkejut, tak percaya dan merasa bersalah.
“Oppa..” Ucapku terbata. Aku benar-benar tak tahu harus berkata apa. Bahkan aku tidak bisa berpikir jernih. Bagaimana ini? Aku harus bersikap bagaimana pada Oppa?
“Tapi,,” Ucapnya lagi. “Kau tenang saja..aku baik-baik saja. Aku sudah mengetahui sejak lama bahwa Eunhyuk juga menyukaimu, tapi aku merahasiakannya darimu... Maaf.. Awalnya kupikir jika kau mengetahuinya dari mulut Eunhyuk sendiri, kau akan lebih percaya... Tapi, mengetahui kondisimu yang sepertinya sangat sedih, akhirnya aku memutuskan untuk memberitahumu...”. aku menggelengkan kepala kuat.
“Bukan...” Ucapku mulai berbicara. “Justru aku yang seharusnya meminta maaf.. Oppa, maafkan aku.. Aku,, seharusnya aku menyadari perasaan Oppa... Tapi, aku justru bersikap egois dengan meminta bantuanmu untuk mendekatkan aku dengan Eunhyuk...” Lanjutku dengan mata yang mulai berair.
“Tenanglah, aku baik-baik saja..”
“Astaga...! Apa yang kau rasakan saat itu Oppa? Apa yang kau rasakan saat aku bercerita tentang Eunhyuk padamu? Apa yang kau rasakan saat aku memintamu untuk membantuku agar Eunhyuk juga menyukaiku? apa yang kau rasakan saat kau memberiku begitu banyak masukan dan nasehat tentang Eunhyuk? Apa yang kau rasakan saat aku akhirnya memutuskan untuk menyatakan cintaku padanya?” Tanyaku dengan pertanyaan yang bertubi dan air mataku mulai menetes satu persatu. “Bagaimana ini? Oppa, aku benar-benar minta maaf... Aku...”
“Kau mau tahu jawabannya?” Tanyanya memotong kalimatku. “Sakit.. benar-benar sakit.. Saat aku tahu kau menyukai Eunhyuk dan begitu juga sebaliknya, rasanya aku ingin pergi dari kehidupan kalian dan melupakan kalian untuk selamanya... tapi,, aku menyadari satu hal.. Lari bukan penyelesaian dari masalah. Jika aku tidak bisa memilikimu seperti apa yang kuinginkan, maka aku harus membuatmu bahagia..” Lanjutnya dengan senyum khas yang dimilikinya.
“oppa..”
“Kau tenang saja.. Kan sudah kubilang, aku baik-baik saja.. Kau tahu aku selalu baik-baik saja..”
“Oppa,, terimakasih..”
“Hapus air matamu dan segeralah berkemas. Ayo kita pulang dan temui Eunhyuk.” Ucapnya.segera saja kuhapus air mataku kasar dan mengangguk. Agak berlari aku menuju kamar dan mengambil barangku. Memang aku tidak banyak membawa barang, sebagian besar aku meminjam barang milik Soo young yang ada di apartemen ini. Tidak ada 10 menit aku selesai membereskan barangku. Aku berjalan ke arah Leeteuk oppa yang melihatku masih dengan senyumnya.
“Oppa,, pasti ada.. Pasti akan ada gadis yang jauh lebih baik dariku yang akan mencintaimu seumur hidupnya..” Ucapku dan tentu saja itu juga harapanku. Oppa memang pantas mendapatkan gadis terbaik. Senyumnya melebar saat mendengar kalimatku.
“Ayo..” Ajaknya dan kami berjalan keluar apartemen.
“Eunhyuk?..” Ucapku bersamaan dengan Leeteuk Oppa saat aku baru saja membuka pintu untuk keluar dari apartemen. Eunhyuk berdiri dan melihat kami bergantian dengan tatapan heran.
Eunhyuk POV
Sooyoung memang benar-benar baik hati. Dia mau memberi tahuku dimana Hye Jin berada. dulu aku mendapatkan surat Hye Jin dari Sooyoung, jadi kupikir Sooyoung pasti tahu keberadaan Hye Jin sekarang, itu kenapa aku mendatanginya. Dan sekarang aku sudah berada di depan aprtemen milik Sooyoung yang dipinjam Hye Jin. Namun, Baru saja aku akan menekan tombol bel pintu, tiba-tiba saja pintu sudah akan terbuka. Aku baru akan mengagetkan Hye Jin bahwa aku berhasil menemukannya, tetapi aku bahkan lebih terkejut dengan pemandangan yang kulihat. Hye Jin dengan Leeteuk Hyung?
“Eunhyuk?..” Ucap mereka bersamaan. Sepertinya mereka sama herannya denganku.
“Hyung.. Apa yang kau lakukan disini?” Tanyaku mencoba agar tidak menuduhnya yang macam-macam. Tapi, Hyung hanya tersenyum dan berjalan meninggalkan aku dan hye jin.
“Hyung...!” Panggilku dan kucoba untuk mengejarnya. Namun, Hye Jin memegang tanganku seolah menyuruhku untuk tetap berada disini. Aku mengerutkan dahiku tak mengerti.
“Masuklah.. Aku akan menceritakan semuanya padamu..”
“Jadi,, Hyung ada disini untuk mengatakan semuanya..” Ucapku setelah mengetahui tujuan Leeteuk Hyung bertemu dengan Hye Jin. Dan ternyata, ini juga pertama kalinya Hyung berada disini. Aku bahkan sempat berpikir kalau dia sudah mengetahui keberadaan Hye Jin sejak lama dan merahasiakannya dariku. Tapi, setelah kupikir lagi, Hyung bukan orang seperti itu. Aku jadi merasa bersalah padanya. astaga..! aku menyadari satu hal dan segera saja aku memandang Hye Jin yang terdiam setelah bercerita panjang.
“Jadi,, kau sudah tahu kalau aku juga menyukaimu?” Tanyaku pelan dan dijawab dengan anggukan olehnya. Aku tersenyum lega dan mendekatinya. Aku berlutut dihadapannya karena untuk mensejajarkan posisiku dengannya yang sedang duduk kemudian aku memeluknya. Kurasakan Hye Jin juga membalas pelukanku.
“Maaf, atas sikapku selama ini” Ucapku masih memeluknya.
“Lupakan saja yang sudah berlalu..” Balasnya “Tapi, bagaimana kau tahu aku ada disini?” Lanjutnya kemudian kulepaskan pelukanku.
“Sooyoung..” jawabku. “Setelah medengar kalimat Leeteuk Hyung, tiba-tiba saja aku teringat Sooyoung.. Aku mendapat suratmu dari dia saat kau menghilang, jadi, pasti dia juga tahu dimana kau berada..”
“Leeteuk Oppa? Apa yang dikatakannya..?”
“Dia menyuruhku untuk mencarimu..”
“Tapi, kenapa Sooyoung memberi tahumu semudah itu..”
“Tidak..! Kau tidak tahu syarat apa yang harus kulakukan untuk mendapatkan alamat apartemen ini..”
“Apa?” Tanya Hye Jin.
“Sudahlah,, Ayo kita pulang..” Ajakku. aku tak mau memberitahumu, Hye Jin. Aku tak mau memberitahumu kalau syarat yang Sooyoung berikan adalah agar selalu membuatmu tersenyum dan tidak akan pernah membiarkanmu menangis karena aku., aku harus selalu menjagamu dan tidak melepaskanmu untuk orang lain. Aku harus mempertahankanmu agar selalu menjadi milikku seutuhnya. Aku harus selalu berada disampingmu untuk memberimu kekuatan saat kau membutuhkannya. Dan, tanpa Sooyoung memintanya padaku pun, aku tentu saja akan melakukan hal tersebut.
“Jangan berlagak misterius.. Katakan syaratnya..” Ucapnya agak kesal padaku sambil berdiri di depanku dan melipat kedua tangannya. Aku pun ikut berdiri dan tersenyum melihat tingkahnya yang sebenarnya terlihat sangat imut di mataku. Kupeluk Hye Jin sekali lagi.
“Aku akan menebus semua perbuatanku yang dulu.. Kali ini ijinkan aku untuk mencintaimu dengan cara yang benar...”
Author POV
Taeyeon berjalan menuju tempat dimana Leeteuk bekerja. Namun langkahnya terhenti karena toko itu tidak buka hari ini. Dia benar-benar membutuhkan teman untuk saat ini, dan akhirnya dia memutuskan untuk menghubungi Leeteuk.
“Hai.. Ada apa menelponku?”Sapa Leeteuk di seberang.
“Kau ada dimana? Bisakah hari ini kita bertemu?” tanya Taeyeon.
“Ada perlu apa?”
“Tidak ada,, tapi aku benar-benar bosan..”
“tentu,, tunggu sebentar. Aku sekarang sedang dalam perjalanan menuju Seoul..”
“Memang kau darimana?” Tanya Taeyeon.
“Bertemu seorang teman.. Kau tunggu aku di Han River saja.. Aku sampai disana sekitar 15 menit lagi..”
“Baiklah..” Balas Taeyeon dan menutup teleponnya dan menuju ke Han River. Sampai disana, dia duduk di salah satu bangku di pinggiran han River. Taeyeon melamun, matanya menerawang jauh. Dia seperti berpikir sesuatu yang membebaninya. Tiba-tiba saja lamunannya terbuyar karena seseorang menepuk pundaknya. Dia tersenyum dan mengira bahwa orang yang berada di belakangnya adalah Leeteuk yang datang lebih cepat dari perkiraannya dan dia pun menoleh ke belakang.
“Taecyeon..?” Ucap taeyeon yang entah kenapa justru merasa sedikit kecewa karena yang datang bukanlah Leeteuk melainkan Taecyeon, sahabatnya.
“Ada apa? Kau seperti tidak senang melihatku...” Balas Taecyeon dan duduk di samping Taeyeon.
“Ah,, bukan begitu.. Kukira kau orang lain..”
“Memang, kau sedang menunggu siapa?”
“Eh,, tapi apa yang kau lakukan disini? Kau kan seharusnya bekerja..” Ucap Taeyeon mengalihkan pembicaraan. Dia sama sekali tidak ingin Taecyeon tahu bahwa dia akan bertemu Leeteuk hari ini. Bahkan dia sendiri tidak tahu kenapa.
“Ah,, aku ingin memberimu kejutan.. Pekerjaanku selesai lebih awal dari yang dijadwalkan.. itu kenapa aku sudah ada disini hari ini tanpa memberitahumu.. Tapi, sepertinya kau tidak senang melihatku disini..” jawab Taecyeon.
“Bukan begitu.. Hanya saja kau muncul disaat yang tidak tepat..”
“Karena kau sedang menunggu seseorang?”
“Iya.. Sudahlah, kau lebih baik pulang kerumah.. Aku akan kerumahmu jika urusanku sudah selesai..”
“baiklah.. baiklah...” Ucap Taecyeon sambil tersenyum dan pergi meninggalkan Taeyeon sendirian di Han River.
“Hai..” Sapa Leeteuk tiba-tiba yang sekarang sudah berada di hadapan Taeyeon. “Siapa orang yang tadi duduk disebelahmu? Kenapa dia pergi?” Tanya Leeteuk yang sepertinya melihat kepergian taecyeon dan kemudian dia duduk di samping Taeyeon.
“Seorang teman.. Dia tidak sengaja melihatku disini, jadi, dia menyapaku sebentar..” Jawab Taeyeon seadanya.
“Kau bosan kenapa?” Tanya leeteuk teringat alasan mereka bertemu. “Apa terjadi sesuatu?”
“Tidak ada.. Aku hanya malas berada di rumah. Tidak ada yang bisa dilakukan..”
“Apa ada masalah?” Tanya Leeteuk lagi. Taeyeon memandang Leeteuk heran kemudian menggeleng pelan.
“Sudah kubilang tidak ada..”
“Ya sudah jika kau tidak mau memberitahuku, aku tidak akan memaksa..”
“Hei,, ayo kita pergi jalan-jalan..” Ajak Taeyeon.
“Kita mau kemana?”
“Kemana saja.. Yang penting, aku tidak akan merasa bosan lagi.” Jawab Taeyeon dan terlihat Leeteuk terdiam berpikir.
“Ayo ikut aku..” Ucap Leeteuk
“Kita mau kemana?”
“Aku akan mengajakmu pergi.. Kau percaya padaku kan?” Tanya Leeteuk yang dijawab anggukan pelan oleh Taeyeon. Leeteuk kemudan menarik tangan Taeyeon pergi dari Han River. Selama perjalanan Taeyeon merasa ada yang janggal, dan ternyata benar. Leeteuk justru tidak membawanya kemana-mana, melainkan mengantarkan Taeyeon pulang kerumah.
“Kenapa kau justru mengantarku pulang?” Tanya Taeyeon tak mengerti. Leeteuk tersenyum.
“Pulanglah dan selesaikan masalahmu.. Apa pun hasilnya nanti, entah berjalan baik atau tidak, aku akan datang kesini. Dan kau harus siap saat aku datang menjemputmu nanti malam.” Jawab leeteuk.
“Apa maksudmu?”
“Bukankah kau tadi bilang akan percaya padaku? Dan aku juga sudah berjanji untuk membawamu pergi jalan-jalan.. Sekarang, cobalah selesaikan masalahmu.. Nanti malam, aku akan menjemputmu..” Jelas Leeteuk, Taeyeon terdiam. Leeteuk tersenyum dan menyentuh kepala Taeyeon kemudian mengusapnya lembut.
“Yakinlah, semua akan baik-baik saja..”
Taeyeon POV
“Yakinlah, semua akan baik-baik saja..” Ucap Leeteuk sambil mengusap kepalaku lembut kemudian pergi begitu saja. Aku memandang punggungnya yang kelamaan mulai terlihat jauh. Bagaimana dia bisa tahu kalau aku sedang mengalami masalah saat ini? Apa begitu terlihat di wajahku? Ah, itu tidak mungkin,, kalau memang benar terlihat di wajahku, seharusnya Taecyeon juga bisa menebaknya.. Tapi tadi dia bahkan tidak menanyakan kabarku saat menghampiriku di Han River. Ah, benar juga... Aku kan sudah berjanji akan ke rumahnya. Lebih baik aku kesana sekarang saja, daripada aku pulang ke rumah, bagaimanapun, tidak akan menyelesaikan masalahku. Karena Taecyeon bukan asli dari Seoul, dia tinggal sendiri di rumah pamannya yang tidak ditempati lagi. Dan untungnya, rumah Taecyeon tidak jauh dari rumahku.
“Hai,, masuklah..” Ucanya saat membukakan pintu untukku. kuturuti perkataannya dan mulai duduk di ruang tengah.
“Siapa lelaki itu? Ada hubungan apa denganmu?” Tanyanya tiba-tiba.
“Apa? Lelaki yang mana?” Tanyaku. Apa dia tadi sempat melihat Leeteuk?
“Lelaki yang tadi kau temui di Han River..”
“Kau melihatnya?”
“Tentu saja.. Dia datang tepat saat aku pergi meninggalkanmu..”
“Dia orang yang dulu kuceritakan padamu..”
“Yang kau bilang teman barumu itu?” Tanyanya dan kujawab dengan anggukan.
“Kenapa kau justru mengusirku?” Tanyanya lagi.
“Apa?”
“Bukankah kau bilang kau akan mengenalkanku padanya...”
“Ah,, benar juga... kenapa ya..?” Balasku spontan. Kenapa aku tadi tidak terpikir untuk mengenalkan Leeteuk pada Taecyeon? Ada apa denganku hari ini?
“Aku seperti pernah melihatnya...” Ucapnya, aku mengerutkan dahiku.
“Siapa?” Tanyaku tak mengerti.
“Temanmu itu.. Sepertinya aku pernah melihatnya..”
“Benarkah? Dimana?”
“Entahlah.. Aku lupa..”
“Seriuslah sedikit.. Dimana kau melihatnya?
“Sudahlah,, lupakan saja.. Eh, aku membawakan sesuatu untukmu..” Ucapnya mengalihkan pembicaraan. Padahal aku ingin sekali tahu dimana dia melihat Leeteuk.
“Apa?” Tanyaku yang akhirnya penasaran dengan apa yang dibawanya untukku. dia mengulurkan kedua tangannya dan menyerahkan kotak panjang ke arahku. Aku menerimanya dan langsung saja kubuka kotak itu.
“Wah,, cantik sekali... Terimakasih.” Ucapku saat melihat syal warna putih dengan motif bintang berwarna biru dan segera saja kulingkarkan syal itu ke leherku.
“Aku senang kau menyukainya..” Balasnya. “Hei, bagaimana kalau kita rayakan?” Lanjutnya.
“Apa?” Tanyaku.
“Kepulanganku. Aku kan pulang lebih awal,, ayo kita rayakan...! Aku akan mentraktirmu makan malam hari ini..”
“Ah, maaf..”
“Kenapa? apa kau juga akan menolak ajakanku?”
“Aku sudah ada janji malam ini..” Jawabku. “Tapi, memang kau ditolak oleh siapa sebelum aku?”
“Hye Jin..”
“Hye Jin?”
“Iya,, dia teman lamaku.. Apa aku belum pernah bercerita tentangnya padamu?”
“Sama sekali belum..! Siapa dia?”
“Aku sudah lama tidak bertemu dengannya.. Dia juniorku saat aku mengambil kursus menari di tempat tinggalku dulu... Dan, kemarin saat aku pergi keluar kota untuk bekerja, benar-benar tidak terduga, aku bertemu dengannya lagi..”
“Apa kau dekat dengannya?”
“Setidaknya, dia orang yang paling dekatku di tempat kursus.. Tapi, daripada itu,, ada yang lebih penting..”
“Apa?”
“Dia itu cinta pertamaku”
“Apa?” Tanyaku meyakinkan pendengaranku.
“Dia cinta pertamaku..”
“Benarkah? Kau seharusnya mengenalkan Hye Jin padaku..”
“Apa kau tidak akan cemburu?” Candanya. Ah, benar juga.. Bukankah aku menyukai Taecyeon? Kenapa aku justru ingin dikenalkan dengan Hye Jin? Dan kenapa aku justru tidak merasa cemburu atau sakit hati? Ada apa denganku?
“Kenapa kau melamun?” Ucapnya membuyarkan lamunanku sambil memberiku minuman kaleng dingin kepadaku.
“Tidak,, aku tidak melamun..”
“Aku sekarang mengingatnya.. Aku ingat pernah bertemu temanmu itu dimana..”
“Dimana?” Tanyaku penasaran dengan jawabannya.
“Tadi pagi, di apartemen Hye Jin..”
“Apartemen Hye Jin?”
“Iya.. Sepertinya... mereka sangat dekat. Aku sebenarnya kesal saat Hye Jin menolak ajakan makan siangku, dia bilang temannya sedang ada di apartemennya.. Karena aku cemburu, makanya aku berpura-pura bilang aku ingin meminjam kamar mandinya.. Aku benar-benar ingin melihat wajah orang yang bertamu di apartemen Hye Jin.. Ternyata orang yang sama dengan yang kau temui..”
“Benarkah? Apa kau yakin..?” Tanyaku dan Tacyeon hanya mengangguk sambil meneguk minumannya. Ada hubungan apa antara Leeteuk dan Hye Jin? Apa Leeteuk menyukainya? Atau Hye Jin yang menyukai Leeteuk? Tunggu dulu, kenapa aku memikirkannya? Urusan pribadi Leeteuk bukan urusanku.
“Kau melamun lagi.. Ada apa denganmu?” Tanya Taecyeon membuyarkan lamunanku lagi. Aku menggeleng dan kuteguk minumanku untuk mengembalikan konsentrasiku.
“Aku akan pulang sekarang..” Pamitku. Ada yang aneh denganku hari ini, sebaiknya aku segera pulang ke rumah.
“Kenapa kau buru-buru sekali?” Tanyanya.
“Aku mengantuk.. Aku ingin tidur sebentar..”
“Baiklah,, hati-hati..”
Aku baru saja selesai mandi. Rumah benar-benar sepi. Tapi, aku sudah biasa. Ayah paling cepat pulang ke rumah seminggu sekali. Sebentar lagi, Leeteuk akan menjemputku.. Apa aku harus memberitahunya? Apa lebih baik aku bercerita padanya tentang keadaanku? Ah,, Kupikir, tidak perlu. Aku belum sedekat itu untuk menceritakan masalah pribadiku. Kudengar Hp ku berbunyi dan segera kulihat di layar yang ternyata satu pesan masuk ke kotak masuk. Aku mengerutkan dahiku. Aku tidak mengenal nomor ini. Tapi, pesan itu tetap kubaca.
‘Bisakah kau datang ke rumah sakit? Leeteuk Hyung mengalami kecelakaan dan sampai sekarang belum sadarkan diri. Kumohon, datanglah.. Eunhyuk.’
to be continued--
silakan tinggalin coment ya^^
still need your support for the next part
jeongmal gomawoyo..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar